Zona Remaja: Juni 2011

Minggu, 26 Juni 2011

3

cinta pertama

Embun pagi masih merayapi batang daun yang hijau, matahari bersembunyi di balik awan. Namun aku sudah berdiri menatap langit yang masih putih. Hari ini terasa aneh bagiku, biasanya saat ini aku masih terlelap di atas kasur. Tapi karena mata tak bisa terpejam, memaksaku untuk mencari udara segar, menghilangkan rasa gehenyh yang selalu menderaku. Aku gehenyh karena rindu. Rindu akan rumah, rindu pada keluarga di kampung, terutama rindu padanya. Aku kuliah di kota dan meninggalkan mereka di sana. Ingin sekali aku berjumpa dengannya. Dia yang telah mengisi relung hatiku selama dua tahun.
Di bawah pohon depan kost aku duduk santai sambil menikmati cuaca dingin di pagi hari. Di mana orang-orang masih enggan melepas mimpi indah, apalagi ini ‘kan baru pukul empat, mana ada yang terjaga sepertiku. Dengan ditemani cappuccino hangat aku terhanyut dalam khayalan yang berisi kenanganku bersamanya. Orang yang pertama kali singgah di hatiku dan mungkin akan menjadi yang terakhir. Dia satu tahun lebih tua dariku. Kami bertemu saat aku masih duduk di bangku SMA. Kami selalu pulang bareng karena kami berdekatan. Awalnya aku tak ada rasa dengannya, tapi karena kami sering berjumpa di jalan maupun di sekolah membuat rasa ini muncul. Waktu itu aku naik ke kelas XII IPA yang sama dengannya, Ia menjadi senang karena kami bisa satu sekolah lagi. Dan kami pun menjadi tambah dekat. Lalu aku mencoba meminta dia buat jadi pacar aku, tapi dia enggan menjawab, aku pun dikasih waktu beberapa hari, hingga akhirnya aku diterima tapi dengan syarat hubungan ini jangan sampai ada yang tahu.
Suara gema adzan membawaku kembali ke alam nyata. Huuh… Aku ingin sekali bertemu dengannya. Tapi kenapa ia tidak datang, padahal ia sudah janji akan datang Sabtu kemarin. Apa yang terjadi dengannya?
“Dedy… Dedy!” aku mendengar orang memanggilku.
“Heny…ada apa?” ternyata cewek tambun yang se-kost denganku datang dengan nafas terengah-engah.
“Dedy…emag…itu aku mau bilang..itu…Ibumu sakit!”
“Apa? Masak iya, tahu dari mana?” aku langsung terkejut mendengar Ibuku sakit.
“Dari kampung, ada yang menelponku. Ng…kita ke kampung sekarang!” perintahnya.
“Aneh, kok gak ada yang beritahu aku?”
“Udahlah, pokoknya kita ke kampung sekarang.” Tanpa menunggu jawabanku, Heny langsung menarikku pulang. Lalu kami pun bergegas ke kampong.
Setibanya di kampung, aku merasakan suatu keganjilan di rumah pacarku. Kenapa berdiri sebuah tenda biru? Kebetulan aku dan Heny lewat depan rumah pacarku dan melihatnya di depan teras. Sewaktu ia melihatku, ia langsung lari masuk ke dalam rumah. Hatiku bertanya-tanya kenapa ia aneh begitu. Sebelum tiba di rumah aku bertemu dengan Ibu pacarku di jalan. Aku pun langsung bertanya padanya, ada acara apa di rumahnya. Ibunya langsung menceritakan semuanya dan tanpa disadari aku menangis. Tiba-tiba pacarku datang dari arah belakang. Dia meminta maaf kepadaku, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia juga bilang kalau ia sangat mencintaiku. Kemudian di depan kedua orang tuanya kami berpelukan dan sama-sama menangisi akhir dari kisah kami. Sesampainya di rumah aku langsung marah-marah tak karuan. Kedua orang-tuaku heran melihatku bertingkah aneh seperti itu. Heny lalu memberitahu mereka kejadian yang memang sudah ia ketahui sebelumnya. Orang-tuaku pun menasehatiku untuk mencari pasangan yang lebih baik dan lebih setia. Aku sangat tidak bisa menerima keputusannya itu.
Aku kembali lagi ke kota setelah mengetahui ternyata Ibuku baik-baik saja. Semenjak itu aku menjadi bertambah aneh, emosiku sering tak terkendali, setiap melihat sesuatu yang tajam, durian misalnya, ingin sekali kutancapkan ke kepalaku. Teman-temanku pun merasa risih atas sikapku, karena setiap teman laki-laki mereka ke kost aku selalu memarah-marahi mereka tanpa sebab. Pernah teman-temanku mengikatku dengan selimut di kursi karna aku mengamuk dan ingin bunuh diri.
Suatu ketika ada seorang cewek yang bekerja di warnet di sekitar kost, dia teman dari salah satu temanku. Dia melihatku membentak-bentak temanku tanpa alasan, sikapku itu sudah dimaklumi teman-temanku yang lain. Dan ketika aku membanting pintu, ia terkejut dan bertanya ada apa dengan gadis yang menarik perhatiannya.
Setelah mengetahui apa masalahku, ia pun menemuiku. Aku marah dengan kehadirannya yang tanpa izin. Lalu cewek itu menyembur mukaku dengan air, dia kira aku kesurupan. Tapi ketika ia salah paham, lantas ia tertawa. Kemudian ia menarik tanganku, mengajakku duduk di teras. Tiba-tiba saja aku mengeluarkan semua masalah yang membebani hatiku dan aku menangis sejadi-jadinya di depan orang yang baru kukenal. Setelah selesai bercerita, ia menyuruhku mandi bersihkan diri lalu mengajakku makan bakso 99. Entah mengapa kalau berada di sampingnya hatiku tenang sekali dan kehadirannya itu membuatku melupakan segala masalahku.

Seminggu kemudian di mana aku sudah kembali normal, aku mendapat kabar kalau mantan pacarku akan segera menikah.
“Lho, Dedy kok gak dapat undangannya,” tanyaku pada Heny.
“Dia gak mau ngasih tahu kamu, Hab.. Takutnya kamu ngedrop lagi.” Namun Susi, cewek yang minggu lalu menenangkanku malah mengajakku ke sana.
“Gak ah dek, malas bolak-balik ke sana.”
“Kenapa, takut? Katanya gak ada rasa lagi.” Karena itu aku terpaksa pergi pada esoknya ke pesta pernikahannya Sinta.
Di pesta pernikahannya itu, aku sudah bisa membiasakan hatiku untuk melepasnya. Saat aku bersalaman dengannya, ia menangis. Lalu ia melihat Susi dan menyuruhnya untuk menjagaku serta jangan pernah menyakitiku. Sebenarnya aku masih sangat mencintainya. Tapi kami tidak ditakdirkan untuk bersama selamanya. Karena sesuatu yang membuatnya terpaksa menikah dengan orang yang tidak dicintainya sama sekali.
Aku pun mengerti keadaan yang harus kuterima. Dan untuk melupakannya ku serahkan kembali semua yang pernah ia berikan padaku termasuk puisi-puisinya. Itulah mengapa suaminya heran dan bertanya kepadaku hadiah apa yang telah kuberikan kepadanya sehingga suaminya tidak boleh membukanya. Lalu masalah itu kuselesaikan dengan segera. Kutemui ia lalu menyuruhnya untuk memperlihatkan hadiah dariku pada suaminya
“Untuk apa disembunyikan, lihatkanlah hadiah itu pada suami adek biar dia tenang, kakak gak mau ada masalah lagi di antara kita.” Dengan berat hati ia perlihatkan sebuah kotak musik, kalung dan sebagainya pada istrinya. Semenjak itu aku jarang bertemu dengannya, tapi kami masih berkomunikasi seperti biasa dalam jarak jauh, hingga sekarang.

Jumat, 10 Juni 2011

1

cinta & benci


Aku tak pernah menyesal mengenal dirimu.
Ini hanya harapan yang tak mungkin jadi kenyataan.
Kesepian yang ku anggap sebagai kesendirian ini,
tak penah kusadari,
sehingga membuat hidupku semakin sepi.
Kebohongan yang selalu kututupi,
Kini mulai terasa menyakiti hatiku, perlahan.
cinta yang tak terjawab seketika menjadi amarah & benci,
yang tak terbendung lagi.

Setengah dari sisi hatiku menyimpan cinta untukmu.
Tetapi sisi lainnya terlupa,
sehingga sisi itu menyimpan benci untukmu.
1

mutiara cinta


Aku tak selalu baik dan juga tak selalu benar, Sekali waktu aku begitu baik dan juga kadang sangat bodo. Aku hanya manusia biasa seperti yang lain, punya asa yang kadang-kadang tidak bisa diterima akal. Aku bersyukur bisa mengalami ini semua, perjalanan jiwa menemukan jati diri, aku senang bisa punya rasa syukur atas nikmat yng Tuhan


Cinta seperti angin … dirasakan ato tidak dia memberikan kehidupan kepada semua mahluk di bumi ini. Seperti angin Cinta tidak pernah senang untuk dirasakan dan tidak kecewa bila diabaikan. Dia ikhlas dan hanya memberi kita kehidupan. Cinta Seperti Air … setia mengalir melewati semua rintangan dan celah kehidupan. Dia tak pernah mengeluh apa yang dating


Cinta tanpa maaf hanya akan menyisakan luka” “Jika engkau berani mengatakan cinta, bersiaplah untuk merayu hatimu. Jangan biarkan hatimu mengkerut karena cemburu” “Mata tidak bisa menilai kebenaran nurani, hanya hati yang penuh dengan cinta bisa merasakannya. Maka ketika hatimu penuh dengan rasa curiga matamu akan menilai semua yang salah seakan – akan benar” “Cinta sejati
3

Aku Inginkan Dirimu Seutuhnya


Kau beri dia cintamu, tapi kau beri aku juga cintamu.
Kau beri dia kasihmu, tapi kau juga beri aku kasihmu.
Kau beri dia yang dia butuhkan, kau pun beri yang aku butuhkan.
Tapi aku inginkan dirimu seutuhmu. Ku tak ingin berbagi lagi.
Katamu tak mungkin kau lepaskan dia. Bagaimana denganku?
Ku tak rela kau berbagi. Tapi ku tak berdaya. Aku cinta kau

Kamis, 09 Juni 2011

3

cinta tak pasti

 mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg menyakiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku
tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti

Rabu, 08 Juni 2011

2

Untuk Wanita


Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setakwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf

Justeru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh ...

Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,

Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,

Suami bagaikan balita yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamu lah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis  yang lancang, sabarlah memperingatkannya ...

Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan redha,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justeru Kamu akan tersentak dari alpa,

Kamu bukanlah Khadijah,

yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar,
yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah...

Amin.
0

JANGAN GALI KUBUR SENDIRI Di Bumi……..!

 
Megapa di tanahku terjadi becana?
Mungkin tuhan mulai bosan melihat tingkah kita,
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai egngan bersahabat dengan kita
Coba kita Tanya pada rumput yang bergoyang…….
(Ebiet)

Pada peringatan hari bumi yang biasanya dirayakan pada tanggal 22 april, manusia dimohon untuk merenungkan kembali eksistensinya di atas bumi yang mereka pijaki yang mereka ambil manfaatnya untuk kelangsungan hidup. Memang bumi diciptakan tuhan untuk dikelola dan diambil manfaatnya bagi manusia, namun apakah kemudian dengan begitu manusia merasa paling berhak untuk menikmati bumi. Lantas bagaimana tanggung jawab mereka terhadap sesama makhluk ciptaan tuhan. Dan yang terpenting lagi laporan seperti apa nanti yang mesti dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan sang pencipta alam semesta beserta isinya?
            Untuk merenungkan keberadaan bumi, maka pertama kali yang mesti kita sadari adalah bahwa bumi bukanlah benda mati. Lantaran dari tubuhnya telah lahir berbagai macam hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup, sedang telah kita ketahui  bahwa tiap makhluk yang hidup berasal dari yang hidup.
            Manusia sesungguhnya merupakan bagian dari segala hal yang ada dalam lingkungan hidup. Antara manusia dengan segala zat, unsur dan keadaan yang ada dalam lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik, sehingga membentuk ekosistem. Namun keberadaan manusia kian hari kian bertambah banyak dan padat, sementara daya dukung alam mengalami penyempitan. Kenyataan inilah yang membuat keseimbangan ekosistem mengalami gangguan, jadi dengan itu keseimbangan sosial dan kultural goyah, maka muncullah problem sumber daya alam dan energi, problem ekonomi, teknologi, maupun tata lingkungan. Problem-problem ini kian hari bukan kian teratasi, melainkan menjadi krisis yang menghantui hidup manusia, padahal tidak ada manusia lain yang mampu memperbaiki kondisi bumi dan manusia, selain manusia itu sendiri, akhirnya tidak salah jika harapan satu-satunya untuk ini adalah manusia.
            Manusialah satu-satunya makhluk ciptaan tuhan yang mendapat kehormatan kesempurnaan. Disamping manusia memilki indra fisik seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit, manusia juga memiliki indra ruh, yakni indra ketuhanan, indra keakuan, indra sosial, indra budi, indra intelek, dan indra seni. Keadaan indra terakhir ini tidak dapat diraba atau dilihat, tetapi manusia memiliki kemampuan untuk merasakannya. Dan indra inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
            Rupanya, kian maju peradaban dunia telah membuat manusia melebihkan indra fisik daripada indra rohani. Kalaupun indra rohani ini diasah, maka pemanfaatannya lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi, golongan, maupun identitas kebangsaannya. Lihatlah kemudian industri-industri yang dibangun oleh manusia bukanlah lebih banyak dimanfaatkan untuk membangun bumi untuk tempat pijakya, melainkan untuk memenuhi nafsu perut, status dan mulut yang menjadi inti dari indra fisik manusia. dan kecerdasan yang mengasah keenam indra rohani, bukan kemudian dimanfaatkan untuk membangun kebesaran rohani yang menjadi alam vital daya hidup manusia, melainkan untuk memegahkan kemauan fisik, dan meracuni indra rohani nan suci yang ada pada mereka. Semakin cerdas manusia, semakin cadas ia dalam memusnahkkan alam semesta.
            Kecerdasan manusia untuk memusnahkan alam semesta ini bisa kita lihat, betapa di sekeliling kita seakan-akan tidak pernah henti usaha yang dibuat manusia untuk mencelakakan bumi. Rasanya tidak secuilpun disisakan manusia untuk memberikan makan bagi bumi, ia terus menguras dan mengoyak bumi dengan polusi. Sepanjang akibat yang membahayakan belum muncul secara nyata dan serius, semua orang memang tak akan terlalu peduli. tetapi ketika kini manusia mulai menyadari kondisinya, ia kalangkabut ketakutan dengan apa yang telah diperbuatnya bahwa selama ini ia telah menggali kuburnya sendiri di bumi yang panas dan dendam dengan “kejahatan” manusia yang telah diperbuat kepadanya.
            Secara jujur kita semua harus mengakui, bahwa hidup kita sangat bergantung kepada kelestarian dan kesegaran bumi. Namun lebih dari itu semua, sesungguhnya ada yang sangat fundamental yang mesti mendapat perawatan serius, yakni indra rohani, yang di dalamnya etos etika dan moralitas bersumber. Kita juga telah mafhum, bahwa kemajuan bangsa yang diperoleh dari hasil-hasil pembangunan, di satu pihak telah mampu mengeluarkan masyarakat Indonesia dari jurang ketertinggalan dan kebodohan, namun dipihak lain, dengan kemajuan pemikiran beserta orientasinya itu, bagian paling fundamental dari diri perlahan-lahan kita abaikan. Merebaknya tindak kriminalitas, korupsi, manipulasi, kolusi yang semakin menjadi-jadi adalah contoh konkrit yang paling memalukan bangsa Indonesia di kancah internasional.
            Untuk itu yang terpenting dan mesti dilakukan  oleh bangsa-bangsa dan manusia di bumi ini khususnya sumenep adalah saling bergandeng tangan dengan berlandaskan  kejujuran dan keadilan untuk sama-sama merealisasikan komitmen yang telah disumpahkan bersama bahwa masa depan planet bumi berada di tangan kita semua. Sekecil apapun tidakan yang kita lakukan, namun kalau dikerjakan dengan banyak orang dan dalam jangka waktu yang lama, maka hasilnya akan menjadi luar biasa, bayangkan kalau kita membiasakan menanam pohon satu minggu 1 pohon saja, maka berapa jumlah pohon yang bakal tumbuh? Dan dengan momentum peringatan hari bumi kali ini, orientasi pembangunan yang sedang dan akan terus kita laksanakan, pertama-tama harus ditujukan untuk kemakmuran bumi, yang dengan begitu akan terwujud keselarasan antara manusia dengan alam lingkungannya, keharmonisan antara sesama manusia berdasarkan visi humanistik. Dan terakhir, semua dialektika kehidupan itu mesti dipahami sebagai implementasi kewajiban manusia sebagai wakil Tuhan di bumi untuk mewujudkan kesejahteraan alam semesta.

Rabu, 01 Juni 2011

2

CIBTA INI UNTUKMU SELALU


Hai cinta….tahukah engkau kisah dua dunia?
Yang bercerita tentang hati yg berbunga-bunga. ..
Yang membawa ku melayang keudara…
Yang berkisah tentang gita cinta SMA…
Cinta….ku letakkan kau kedasar hatiku…
Dan kusemai indah engkau selalu..
Ku jaga sepenuh raga dan jiwaku…
Tuk gapai cinta yg selalu kurindu…
Cinta….ku tak ingin ini berlalu…
Saat cintaku sudah berlabuh..
Didermaga cinta nan biru…
Cinta untukmu selalu….