1)
Kekasih, adalah bulan benderang yang mengajarku tentang kasih sayang. Tetapi aku tak ingin mencintaimu seperti mencintai rembulan, karena itu berarti aku tak bisa memelukmu dan memberi ciuman.
Adalah kecantikan tubuhmu yang aku rindu, sedangkan cantik ruhmu telah aku gauli setiap waktu. Tetapi melankolia para pecinta menganggap itu dosa. Bagiku tubuh itu yang layak kupeluk cinta, meski tak kekal dan niscaya menua.
Kekasih, kuingin mengusir rembulan karena ia telah menghuni kamar yang seharusnya milikmu. Sedangkan aku takut tidur sendirian. Meski dengan ruhmu aku selalu bercakap, bercengkrama, tanpa tubuhmu hanya seperti hantu rasanya.
Semalam aku bermimpi, melihat tubuhmu mengeras besi, menjelma sepahat patung yang dingin. Begitu angkuh, begitu jauh. Aku takut mimpi itu menjadi nyata, karena patung tak bisa naik kereta menuju kota pertemuan kita. Kalaupun bisa, tentu tak enak dipeluknya.